Posted by : Unknown
Selasa, 21 Oktober 2014
ANALISIS KEGAGALAN ENGINE
STARTER VALVE MESIN CFM56-3 BOEING 737-300/400/500
Undergraduate
Theses from JBPTITBPP / 2014-05-19 15:46:58
Oleh : RICKY KURNIA CHANDRA (NIM : 13106017); Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Edy Suwondo dan Dr. Arief Hariyanto, S1 - Department of Mechanical Engineering
Dibuat : 2010, dengan 7 file
Keyword : pesawat, biaya perawatan, Boeing 737-300/400/500
Oleh : RICKY KURNIA CHANDRA (NIM : 13106017); Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Edy Suwondo dan Dr. Arief Hariyanto, S1 - Department of Mechanical Engineering
Dibuat : 2010, dengan 7 file
Keyword : pesawat, biaya perawatan, Boeing 737-300/400/500
Setiap mesin dari pesawat memiliki biaya perawatan
mencapai 48% dari keseluruhan biaya perawatan pesawat tersebut. Oleh karena
itu, pelaksanaan program perawatan yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan
oleh setiap perusahaan penerbangan. Dari hasil analisis program magang yang
penulis lakukan sepanjang Februari-Mei 2010, Starting System (ATA 80) memiliki
kegagalan dengan frekuensi tertinggi dalam tinjauan ATA 71 hingga ATA 80, yaitu
sejumlah 94 finding atau 23% dari keseluruhan finding pada pilot report. Selain
itu, pada reliability report PT. GMF Aero Asia tercatat jumlah delay akibat
starting system pada tahun 2009 mencapai 18% dari keseluruhan delay yang dialami
pesawat Boeing 737-300/400/500.
Setelah dilakukan
penelitian terhadap data kegagalan dalam engine starting system diperoleh modus
kegagalan paling tinggi dalam sistem ini, yaitu gagalnya engine starter valve.
Delay yang disebabkan oleh komponen ini mencapai 10% dari keseluruhan delay
pada tahun 2009. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi dengan mengambil data
kegagalan engine starter valve dari data SAP dan Strip Report dari Januari 2004
hingga Juni 2010. Pengolahan data kegagalan menggunakan analisis Weibull untuk mendapatkan
nilai keandalan komponen yang menyusun engine starter valve, kemudian hasil
analisis tersebut digunakan untuk memperoleh interval optimum pelaksanaan
tindakan perawatan terhadap engine starter valve Dari hasil evaluasi dapat
diketahui bahwa 2 modus kegagalan dengan frekuens tertinggi dalam engine
starter valve adalah diaphragm fail dan dirty.
Setelah dilakukan evaluasi
dan analisis, modus kegagalan pada part diaphragm memiliki pola distribusi
normal, hal ini berarti bahwa kegagalan komponen dipengaruhi oleh batas umur. Sedangkan
untuk modus kegagalan dirty diperoleh pola eksponensial yang berarti bahwa
kondisi operasi komponen tidak sesuai dengan standar desain awal, oleh karena
itu dibutuhkan modifikasi dalam saluran udara suplai untuk penyesuaian kondisi
operasi komponen.